Rabu, 12 Agustus 2015

TABEL CIDR

                                      CIDR (Classless Inter Domain Routing)


 

CIDR atau Classless Inter Domain Routing merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk mengefisiensi dalam pengalamatan alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan IP Address yang ada. CIDR juga dapat memungkinkan IP Address pada suatu kelas dapat menampung jumlah seperti kelas lainnya apabila dalam implementasinya terdapat penyesuaian atau penambahan host yang tidak terduga sebelumnya. Berikut adalah table CIDR untuk keperluan Subnetting :







Tabel 3.1 CIDR Prefix untuk ketiga kelas IP Address 
 

• Subnetting IP Address Kelas C



Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).

Langsung ke tahap perhitungannya, sebagai contoh, kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 yang berarti IP Address tersebut memakai prefix length /26 pada tabel CIDR. Langkah pertama adalah merubah angka prefix tersebut menjadi 32 bit bilangan biner (IPv4 berjumlah 32 bit), maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 . Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :

A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan dalam bentuk tabel :

Subnet

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

Tabel 3.2 Keterangan hasil Subnetting prefix /26



• Subnetting IP Address Kelas B


Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host :

A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :


Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255

Tabel 3.3 Keterangan Hasil Subnetting kelas B prefix /18

• Subnetting IP Address Kelas A


Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi

11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi :

  A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.

  B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host.


 C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255
 

 D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya : 



Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
  

Senin, 03 Agustus 2015

PENGERTIAN IP ADDRESS

                                                         PENGERTIAN IP ADDRESS




  IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP

 IP Address memiliki dua fungsi. Fungsi pertama, sebagai alat identifikasi host atau antarmuka jaringan. Fungsi kedua, sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi tersebut diilustrasikan sebagai "Sebuah nama untuk mengetahui siapa dia, Sebuah alamat untuk mengetahui dimana dia, dan Sebuah rute agar bisa sampai ke alamat tersebut". 
     Para pembuat sistem IP address menggunakan bilangan 32-bit. Sistem ini dikenal sebagai Internet Protocol Version 4 (IPv4). Tingginya tingkat pertumbuhan dan kapasitas jaringan internet menyebabkan dibutuhkannya sistem alamat yang mampu mengidentifikasi lebih banyak anggota jaringan, sistem pengalamatan yang baru diperkenalkan pada tahun 1995. Sistem tersebut dikenal sebagai IPv6

  Kelas Kelas IP Address
IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.

Kelas A :
- Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- Bit pertama : 0
- Panjang Network ID : 8 bit
- Panjang Host ID : 24 bit
- Byte pertama : 0 – 127
- Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
- Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
- Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
IP address kelas ini diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host


Kelas B :
- Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- 2 bit pertama : 10
- Panjang Network ID : 16 bit
- Panjang Host ID : 16 bit
- Byte pertama : 128 – 191
- Jumlah : 16.384 kelas B
- Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
- Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
IP address kelas ini diberikan kepada jaringan dengan ukuran sedang-besar. Contohnya adalah jaringan kampus ITB yang mendapat alokasi IP address kelas B (terima kasih kepada Onno W. Purbo), dengan network id 167.205


Kelas C :
- Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
- 3 bit pertama : 110
- Panjang Network ID : 24 bit
- Panjang Host ID : 8 bit
- Byte pertama : 192 – 223
- Jumlah : 2.097.152 kelas C
- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.
IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host, seperti yang diadakan di ITB dalam program SOI (School on Internet) bersama beberapa universitas di Asia. Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama 1111) dialokasikan untuk keperluan eksperimental.

 

Pengertian LAN,MAN,WAN dan Topologi


                PENGERTIAN JARINGAN LAN,MAN,DAN WAN



1. LAN (Local Area Network)

Perbedaan LAN, MAN dan WAN di Dalam Jaringan Komputer

Jaringan yang menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam suatu tempat yang menggunakan perlatan secara bersama-sama dan salaing bertukar informasi. Radius jarak maximal LAN adalah 10 km.Local Area Network atau LAN, merupakan suatu Jenis Jaringan Komputer dengan mencakup wilayah lokal. Dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup sederhana dan populer, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya.Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, di perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN.


2. MAN (Metropolitan Area Network)

 Perbedaan LAN, MAN dan WAN di Dalam Jaringan Komputer

 Alternatif jaringan/Jaringan yang menghubungkan jaringan LAN yang masih dalam wilayah satu kota. Radius jarak maximal MAN adalah 10 - 50 km.Metropolitan Area Network atau MAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena Jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall moderen yang saling berhubungan antar kota

 3. WAN (Wide Area Network)




Perbedaan LAN, MAN dan WAN di Dalam Jaringan Komputer

Jaringan yang menghubungkan komputer ataru jaringan LAN dalam area yang lebih luas dan dihubungkan melalui telepon atau satelit, WAN sering disebut juga Internet.Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN. Teknologi jaringanWAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut


  • Kelebihan LAN
LAN membolehakan pengguna mengkongsikan sumber komputer atau berbagi sumberdaya (resource sharing). Konfigurasi keterhubungan antara beberapa komputer menggunakantopologi.



  • Kekurangan LAN

Kekurangan LAN keterbatasan dalam media transmisi dan jangkauan pada penggunaanya. Kekurangan lain lainnya adalah pada sistem keamanan yang dimilikinya, sistem keamanan pada LAN menggunakan WEP, tetapi WEP hanya menyediakan protokol keamanan yang sangat minimum.

  • Kelebihan MAN
MAN memiliki kelebihan dalam jangkauan media transmisi daripada LAN, dan mempunyai kelebihan data trasfer rate yang lebih besar daripada LAN.
 
  • Kekurangan MAN
Kekurangan MAN kebanyakan bersaing dalam masalah terminal, yang akhirnya mengganggu jaringan dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.





  • Kelebihan WAN
  • Bisa diakses dengan jangkauan area geografis yang luas sehingga melakukan aktifitas jarak jauh dapat menggunakan jaringan ini.
  • Dapat berbagi (share) software dan resources dengan menggunakan workstation.
  • Semua orang yang berada dalam jaringan MAN dapat berbagi data yang sama.
  • Dapat berbagi file share pada area yang luas.

  • Kekurangan WAN


  • Biaya operasional yang mahal dan umunya lambat.
  • Memerlukan firewall yang bagus untuk mencegah pengguna dari luar masuk dan mengganggu pengguna yang didalam.
  • Keamanan dari pengguna nakal (hacker, virus maker) menambah biaya pada sistem keamanan MAN.
  • Informsi tidak memenuhi kebutuhan lokal maupun kepentingan sendiri





      PENGERTIAN TOPOLOGI DAN MACAM-MACAM TOPOLOGI


 Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
* Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
* Akses informasi: contohnya web browsing



Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.  berdasarkan fungsinya jaringan komputer ada dua jenis :
* Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

* Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Berdasarkan topologi jaringan: Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:

* Topologi bus

 Image result for GAMBAR TOPOLOGI BUS
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).

Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Topologi bintang


Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub.

Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
  1. Fleksibelitas tinggi.
  2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.
  3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
  4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.
  5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus
Kelemahan menggunakan topologi star yaitu:

  1. Boros kabel
  2. Perlu penanganan khusus
  3. Jika Hub Rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.
* Topologi cincin


Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan.Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan

KELEBIHAN: 

  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satunode yang dapat mengirimkan data
* Topologi mesh


Topologi mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. * Topologi pohon


Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak darikomputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh,perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
* Topologi linier


Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Tipe konektornya terdiri dari
BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bu
s.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh
.